Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

kebahagiaan adalah pilihan hidup

November 13, 2009

Pada suatu zaman di Tiongkok, hiduplah seorang jenderal besar yang selalu menang dalam setiap pertempuran. Karena itulah, ia dijuluki “Sang Jenderal Penakluk” oleh rakyat. Suatu ketika, dalam sebuah pertempuran, ia dan pasukannya terdesak oleh pasukan lawan yang berkali lipat lebih banyak.


Mereka melarikan diri, namun terangsak sampai ke pinggir jurang. Pada saat itu para prajurit Sang Jenderal menjadi putus asa dan ingin menyerah kepada musuh saja. Sang Jenderal segera mengambil inisiatif, “Wahai seluruh pasukan, menang-kalah sudah ditakdirkan oleh dewa-dewa. Kita akan menanyakan kepada para dewa, apakah hari ini kita harus kalah atau akan menang. Saya akan melakukan tos dengan keping keberuntungan ini! Jika sisi gambar yang muncul, kita akan menang. Jika sisi angka yang muncul, kita akan kalah! Biarlah dewa-dewa yang menentukan!” seru Sang Jenderal sambil melemparkan kepingnya untuk tos.

Ternyata sisi gambar yang muncul! Keadaan itu disambut histeris oleh pasukan Sang Jenderal, “Hahaha…dewa-dewa di pihak kita! Kita sudah pasti menang!!!” Dengan semangat membara, bagaikan kesetanan mereka berbalik menggempur balik pasukan lawan. Akhirnya, mereka benar-benar berhasil menunggang-langgang kan lawan yang berlipat-lipat banyaknya.

Pada senja pasca-kemenangan, seorang prajurit berkata kepada Sang Jenderal, ”Kemenangan kita telah ditentukan dari langit, dewa-dewa begitu baik terhadap kita.”

Sang Jenderal menukas, “Apa iya sih?” sembari melemparkan keping keberuntungannya kepada prajurit itu. Si prajurit memeriksa kedua sisi keping itu, dan dia hanya bisa melongo ketika mendapati bahwa ternyata kedua sisinya adalah gambar.

Dikutip dari : http://seorangayah.wordpress.com/2009/11/12/kebahagiaan-adalah-sebuah-pilihan/


-------------------------------------------------------------------------

Begitulah hidup, kadang terjadi bahwa sesuatu yang kita yakini itu selalu benar, padahal belum tentu. seperti halnya pasukan tadi, mereka percaya pada koin tadi, yang di ujung cerita akhirnya mereka mengetahui kalau koin tersebut memiliki dua buah gambar yang sama di kedua sisinya. Tapi yang patut kita renungi adalah mereka mengambil keputusan yang tepat, mereka ingin dan yakin ingin menang, meskipun keadaan tidak memungkinkan, mereka tetap percaya dan tersugesti oleh sebuah koin.

Menarik, bahwa keputusan akhir hidup seseorang adalah dari seseorang itu sendiri. Adalah sebuah pilihan,nasib buruk ataukah nasib baik, yang ujungnya adalah kebahagiaan atau kemalangan.

“The most proactive thing we can do is to ‘be happy’,” begitu kata Stephen R. Covey dalam buku ‘7 Habits’.(SM)

Sejak 14 abad yang lalu, Rabb pemilik alam raya ini telah mengingatkan :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

So…mari kita mulai untuk menentukan, seberapa banyak kebaikan dan kebahagian yang akan kita berikan pada diri kita, keluarga, dan sekitar kita, dari setiap detik yang kita lalui. Atau seberapa banyak kita biarkan “ketidakbaikan dan ketidakbahagiaan” menghampiri kita dengan atau tanpa kita sadari?

Tanyakan dan temukan jawabannya pada diri kita …cheerrsss...

0 komentar:

 
Copyright © 2012- _Extra Ordinary All Rights Reserved | Template Design by Favorite Blogger Templates | Blogger Tips and Tricks